Salam redaksi

Assalamualaikum Wr Wb

Sudah sebulan bodohnews membuat suatu gebrakan akan suatu pendidikan melalui minat membaca, namun dalam waktu tersebut tak sia-sia dalam menghasilkan karya. Dan juga dengan masih mengandalkan anggaran yang belum memadai, tapi kami tetap setia untuk selalu menerbitkan bulletin ini tiap minggunya. Yang mulai volume IV kami hadir setiap sabtu. Selain itu juga perlunya suatu masukan ataupun kritikan dari para pembaca.

Dan tak lupa juga, kami menerima suatu karya dari teman-teman baik itu suatu informasi, hiburan, ataupun yang berhubungan dengan karya tulis. Karena dengan bagaimanapun bodohnews tetap akan menunjukkan eksis nya dalam media kalangan pembaca.

Banyak dari kita baru mendengar kata ‘investasi” sa-ja sudah merasa alergi. Sebenarnya, apa sih investasi itu? Lalu kenapa belum banyak masyarakat yang mela-kukan investasi? Dan hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi?

Sederhana saja, investasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta yang kita mili-ki. Tidak usah menggunakan istilah-istilah rumit, in-vestasi ya investasi, kegiatan mengembangkan harta.

Jika kita gunakan definisi tadi, sebenarnya hampir ki-ta semua telah melakukan investasi, hanya saja kita ti-dak menyadarinya, misalnya menyewakan kos-kosan, menjual pulsa elektrik, atau memodali teman untuk berdagang adalah juga investasi, dan lain sebagainya.

Sebelum ini kita telah terjebak dalam paradigma bahwa yang namanya investasi selalu berkaitan dengan surat-surat berharga, angka-angka yang rumit, dan se-bagainya.

Investasi perlu dilakukan karena fisik kita tidak sela-manya sehat dan kuat untuk bekerja, mengantisipasi harga-harga yang terus melambung, menyediakan da-na cadangan sebagai tindakan preventif untuk meng-atasi keadaan darurat, dan mempersiapkan warisan (bekal) bagi generasi mendatang.

Resiko yang paling mendasar dalam berinvestasi adalah resiko merugi, baik oleh penipuan atau sebab yang lain, yang lebih dikarenakan kurangnya pengeta-huan investor terhadap produk investasi dan strategi berinvestasi. Untuk menyiasati resiko tersebut, sebe-lumnya kita perlu mempelajari dengan baik dan teliti produk investasi dan strategi berinvestasi.

1. Halal

Sebagai investor, pastikan kita hanya memilih pro-duk investasi yang halal, yaitu produk yang bebas dari unsur maghrib:

- Maysir (judi), seperti transaksi spekulatif di pasar modal, transaksi jual-beli dengan berjangka (forward), spekulasi mata uang asing, dan sebagainya

- Gharar (ketidakjelasan/transaksi yang tidak pasti), ketika terjadi transaksi jual-beli harus jelas apa yang di-jual dan berapa harganya. Contoh yang jelas dari tran-saksi yang mengandung unsur gharar adalah jual beli dengan sistem ijon, yaitu membeli hasil pertanian yang tidak jelas kualitas maupun kuantitas hasil pertanian yang dibeli. Unsur gharar ini juga sangat kental pada produk asuransi konvensional.

- Haram, untuk hal ini sudah tidak perlu diperta-nyakan lagi. Tidak diperkenankan berinvestasi pada sesuatu yang jelas-jelas haram. Misalnya, memodali pe-ternakan babi. Oleh karena babi adalah barang yang haram untuk dikonsumsi, maka mengusahakan peter-nakan dan atau sekedar memodalinya haram bagi seo-rang muslim. Demikian juga halnya berinvestasi pada usaha yang haram lainnya adalah dilarang.

- Riba (bunga), praktek pembungaan uang sudah merambah kemana-mana. Bukan cuma di bank kon-vensional, pinjam-meminjan uang antar-perorangan pun telah terinfeksi oleh riba. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita menghindarinya. dan

- Bathil (tidak adil), sebagai seorang muslim, terla-rang bagi kita mengambil keuntungan dengan cara yang batil, seperti menipu atau dengan cara memani-pulasi. Bahkan dengan cara legal pun, seperti menjual dengan keuntungan yang sangat tinggi melebihi daya beli masyarakat, walaupun legal tetapi tetap tidak adil. Atau memanfaatkan ketidaktahuan orang awam untuk kepentingan materi semata.

2. Berkah

Dari produk investasi yang halal, pilih produk inves-tasi yang lebih membawa kebaikan kepada lebih ba-nyak orang. Berkah secara sederhana dapat diartikan dengan kebaikan yang bertambah, bukan cuma ke-baikan bagi investor tetapi juga kebaikan bagi ummat. Misalnya, investasi secara langsung pada sektor usaha akan lebih bermanfaat karena dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

3. Bertambah

Pilih produk investasi yang memberikan dapat mem-berikan keuntungan yang besar, dan bertambah terus pokok investasinya.

Setelah kita mengetahui prinsip-prinsip investasi, maka kita dapat lebih mudah memilih produk inves-tasi. Ketika memilih produk investasi, pastikan kita menggunakan prinsip-prinsip tersebut untuk menya-ring produk investasi mana saja yang akan dipilih. Pas-tikan juga kita menggunakan prinsip-prinsip tersebut secara berurutan; ingat, secara berurutan. Pilih hanya produk yang halal dan berkah, setelah itu baru pilih yang paling menguntungkan.

Selamat berinvestasi... : )

By : UdJo_c0OL


POLYBAG KEDEBOK Pisang.. Polybag sangat dibutuhkan untuk media pesemaian tanaman. Saat ini polybag plastik banyak dijual di toko-toko pertanian. Namun permasalahan timbul saat polybag tidak lagi dipakai. Sampahnya tidak bisa lapuk di alam dengan sendirinya. Oleh karena itu diperlukan polybag yang lebih ramah terhadap lingkungan dan tidak menimbulkan masalah persampahan. Sebenarnya masih banyak alternatif untuk membuat polybag yang alami dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah polybag dari pelepah dan daun pisang. Kebihannya, bila sudah tidak terpakai, polybag alami ini bisa dijadikan pupuk kompos. Berikut cara pembuatannya. Bahan & Alat : 1. Daun pisang kepok 2. Bambu 3. Daun Aren 4. Dolomit 5. Kapur tembok 6. batu bata 7. lidi 8. mal Ukuran : - lebar : 8 9 cm - panjang : 10 12 cm - maksimal : 8 10 cm Tanah untuk Polybag : tanah bagian dalam 30 cm tanah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 ambil kapur P (dolomit 1 kg, belerang 1 sendok) diaduk sampai rata, lalu dibiarkan 1 hari 1 malam jika tanah liat, dicampur pasir dengan perbandingan 1:1 Dari daun pisang kepok daun pisang dijemur selama 5 menit. Dirobekkan sesuai dengan ukuran. Kemudian dilipat di mal, lalu dijarum pakai lidi. Dari bambu : bambu dipotong-potong dengan ukuran mal, kemudian bambu dibelah menjadi dua setelah itu digabungkan kembali lau diiikat. Cara menanam kecambah ke dalam polybag : -polybag disusun di persemaian bibit yang sudah berkecambah dimasukkan ke dalam polybag dengan kedalaman 0,5 1 cm -kemudian polybag disiram sampai basah dengan posisi akar di bawah. -Ambil koran, dibasahi lalu dibentangkan menutupi seluruh polybag, kemudian dipasangi kelambu/kain strimin. -Di atas persemaian dipasang naungan/pelindung. - Koran dibasahi 1 3 hari dan koran yang kering dibasahi lalu ditiriskan. - 3-4 hari koran dibuka lalu disiram pagi dan sore - Umur di persemaian : 1. 25-30 hari. 2. 40 hari 3. 50 hari Catatan : kita lakukan pengamatan 4 hari Pelindung Persemaian Caranya : buat bedengan buat pelindung dengan kain strimin Persemaian : - panjang : 2 3 cm - lebar : 1 cm WBH/ Proses Pembuatan Polybag Fungsi naungan/pelindung : - mengurangi terik matahari - mencegah hama - mengurangi curah hujan - mengurangi penyakit

Older Posts

Modified by Blogcrowds